بيت العلم
Pukul Berapa Sekarang?
Jadwal Sholat?
Silakan Copy Bannerku!
Abu Fatih
Banyaknya Pengunjung?

Ayo Ngaji!
Jadwal Kajian Salaf
Dengerin Kajian Islam Di Sini!

Pasang radiobox ini!

Keluarkan radiobox (pop up)

Tempat Saran Dan Nasehat

Free chat widget @ ShoutMix
Wahai Keluarga Besar Kaum Ummahat, Inilah Sebuah Kado Dari Ana Untuk Antunna kaum Ummahat (RESEP MASAKAN INDONESIA) Semoga Bermanfaat, Amiin! Silakan Klik Di Sini Saja Ya.......!!!

بسم الله الرّحمن الرّحيم

ألسّلام عليكم ورحمةالله وبركاته


Ahlan wa Sahlan.....!


إنّ الحمدلله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذبالله من شرورانفسنا ومن سيّئات اعمالنا من يهده الله فلا مضلّ له ومن يضلل فلا هادي له

Artinya: "Segala puji bagi Allaah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kita berlindung kepada Allaah dari kejahatan diri kita dan kejelekan amalan-amalan kita, barang siapa yang Allaah beri petunjuk, maka tidak ada yang bisa menyesatkanya, dan barang siapa yang Allaah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk."


واشهد ان لا اله الاّالله وحده لا شريك له واشهد انّ محمّدا عبده ورسو له

Artinya: "Dan aku bersaksi bahwa tidak ada illah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali hanya Allaah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad sholallaahu’alayhi wassallam adalah hamba dan Rosul-Nya."


يأيّهاالّذين ءامنوا اتّقو الله حقّ تقاته ولا تموتنّ الاّ وأنتم مّسلمون

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allaah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya dan janganlah kamu sekalian mati, kecuali dalam keadaan Islam!"


فإنّ أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمّد صلى الله عليه وسلم وشرّ الأمور محدثاتها وكلّ محدثة بدعة وكلّ بدعة ضلالة وكلّ ضلالة في النّار

Artinya: "Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullaah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad sholallaahu’alayhi wassallam, sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan dan setiap yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan setiap kesesatan ada di dalam Neraka."


Amma ba’du.

Ayyuhal Ikhwah, Raihlah Kemuliaan Hanya Dengan Manhaj Salaf, Manhaj Yang Ditempuh Oleh Generasi Terbaik Umat Ini, yakni Generasi Para Sahabat, Para Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in Yang Sholih. Aqidah Salaf adalah Aqidah Yang Murni Untuk Memberantas Syirik Dengan Tauhid Dan Memberantas Bid'ah Dengan Sunnah Dan Allaah Ridho Kepada Mereka Semua Yang Berpegang Teguh Dengan Al-Quran Dan As-Sunnah Yang Shohih, Sesuai Dengan Pemahaman Salafush-Sholih, Itulah Hakikat Islam Yang Sebenarnya. Imam Al-Barbahary pernah berkata: ".....Islam Adalah Sunnah Dan Sunnah Adalah Islam....."

Iyyuhal Ikhwah, kajian kita pada saat ini adalah sebagaimana terlampir di bawah ini atau antum bisa memilih materi kajian yang anda inginkan di menu "Kategori", semoga bermanfaat bagi kita semua baik di dunia maupun di akhirat! Baarokallaahuli walakum, amiin! Oh..iya tapi sebelumnya SILAKAN ISI BUKU TAMU BERIKUT INI...!!!


Hakekat Jihad
Selasa, Agustus 19, 2008



Oleh : Ust. Abu Qatadah



Jihad merupakan puncak kekuatan dan kemuliaan Islam. Orang yang berjihad akan menempati kedudukan yang tinggi di surga, sebagaimana juga memiliki kedudukan yang tinggi di dunia Secara umum, hakikat jihad mempunyai makna yang sangat luas. Yaitu, berjihad melawan hawa nafsu, berjihad melawan setan, dan berjihad melawan orang-orang fasik dari kalangan ahli bid’ah dan maksiat. Sedangkan menurut syara’ jihad adalah mencurahkan seluruh kemampuan
untuk memerangi orang kafir. [Lihat Fathul Bari 6/77]

Sehingga dapat disimpulkan, jihad itu meliputi 4 bagian :
Pertama : Jihad melawan hawa nafsu
Kedua : Jihad melawan setan
Ketiga : Berjihad melawan orang-orang fasik, pelaku kezhaliman, pelaku bid’ah dan pelaku kemungkaran
Keempat : Jihad melawan orang-orang munafik dan kafir

Jihad melawan hawa nafsu, meliputi 4 masalah :
Pertama : Berjihad melawan hawa nafsu dalam mencari dan mempelajari kebenaran agama yang haq
Kedua : Berjihad melawan hawa nafsu dalam mengamalkan ilmu yang telah didapatkan.
Ketiga : Berjihad melawan hawa nafsu dalam mendakwahkan ilmu dan agama yang haq.
Keempat : Berjihad melawan hawa nafsu dengan bersabar dalam mencari ilmu, beramal dan dalam berda’wah

Adapun berjihad melawan setan dapat dilakukan dengan 2 cara :
Pertama : Berjihad melawan setan dengan menolak setiap apa yang dilancarkan setan yang berupa syubhat dan keraguan yang dapat mencederai keimanan
Kedua : Berjihad melawan setan dengan menolak setiap apa yang dilancarkan setan dan keinginan-keinginan hawa nafsu yang merusak

Sedangkan berjihad melawan orang-orang fasik, pelaku kezhaliman, pelaku bid’ah dan pelaku kemungkaran, meliputi tiga tahapan, yaitu :
dengan tangan apabila mampu. Jika tidak mampu, maka dengan lisan. Dan jika tidak mampu juga, maka dengan hati, yang setiap kaum muslimin wajib melakukannya. Yaitu dengan cara membenci mereka, tidak mencintai mereka, tidak duduk bersama mereka, tidak memberikan bantuan terhadap mereka, dan tidak memuji mereka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Tiga perkara ; barangsiapa yang pada dirinya terdapat tiga perkara ini, maka dia akan mendapatkan kelezatan iman ; Allah dan RasulNya lebih dicintai daripada yang lainnya, ia mencintai seseorang hanya karena Allah dan dia benci kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan oleh Allah darinya, sebagaimana ia benci dilemparkan ke dalam neraka” [HR Bukhari dan Muslim]
“Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan tidak memberi karena Allah, maka dia berarti telah sempurna imannya” [HR Abu Dawud]
“Barangsiapa membuat perkara yang baru atau mendukung pelaku bid’ah, maka dia terkena laknat Allah, malaikat dan seluruh manusia” [HR Bukhari dan Muslim]
Berjihad melawan orang fasik dengan lisan merupakan hak orang-orang yang memiliki ilmu dan kalangan para ulama yaitu dengan cara menegakkan hujjah dan membantah hujjah mereka, serta menjelaskan kesesatan mereka, baik dengan tulisan ataupun dengan lisan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan : “Yang membantah ahli bid’ah adalah mujahid” [Lihat Al- Fatawa 4/13] Syaikhul Islam juga mengatakan : “Apabila seorang mubtadi menyeru kepada aqidah yang menyelisihi Al-Qur’an dan Sunnah, atau menempuh manhaj yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, dan dikhawatirkan akan menyesatkan manusia, maka wajib untuk menjelaskan kesesatannya, sehingga orang-orang terjaga dari kesesatannya dan mereka mengetahui keadaannya” [Lihat Al-Fatawa 28/221] Oleh karena itu, membantah ahli bid’ah dengan hujjah dan argumentasi, menjelaskan yang haq, serta menjelaskan bahaya aqidah ahli bid’ah, merupakan sesuatu yang wajib, untuk membersihkan ajaran Allah, agamaNya, manhajNya, syari’atNya. Dan berdasarkan kesepakatan kaum muslimin, menolak kejahatan dan kedustaan ahli bid’ah merupakan fardu kifayah. Karena seandainya Allah tidak membangkitkan orang yang membantah mereka, tentulah agama itu akan rusak. Ketahuilah, kerusakan yang ditimbulkan dari perbuatan mereka, lebih berbahaya daripada berkuasanya orang kafir. Karena kerusakan orang kafir dapat diketahui oleh setiap orang, sedangkan kerusakan pelaku bid’ah hanya diketahui oleh orang-orang alim.
Adapun berjihad melawan orang fasik dengan tangan, maka ini menjadi hak bagi orang-orang yang memiliki kekuasaan atau Amirul Mukminin, yaitu dengan cara menegakkan hudud (hukuman) terhadap setiap orang yang melanggar hukum-hukum Allah dan RasulNya. Sebagaimana pernah dilakukan Abu Bakar dengan memerangi orang-orang yang menolak membayar zakat, Ali bin Abi Thalib memerangi orang-orang Khawarij dan orang-orang Syi’ah Rafidhah. Bagaimana dengan berjihad melawan orang-orang munafik dan kafir ? Al-Imam Ibnu Qayyim menyatakan, jihad memerangi orang kafir adalah fardhu ‘ain ; dia berjihad dengan hatinya, atau lisannya, atau dengan hartanya, atau dengan tangnnya ; maka setiap muslim berjihad dengan salah satu di antara jenis jihad ini. [Lihat Zadul Ma’ad 3/64]
Akan tetapi, berjihad memerangi orang kafir dengan tangan hukumnya fardhu kifayah, dan tidak menjadi fardhu ‘ain, kecuali jika terpenuhi salah satu dari empat syarat berikut ini :
Pertama : Apabila dia berada di medan pertempuran.
Kedua : Apabila negerinya diserang musuh.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan ; “Apabila musuh telah masuk menyerang sebuah negara Islam, maka tidak diragukan lagi, wajib bagi kaum muslimin untuk mempertahankan negaranya dan setiap negara yang terdekat, kemudian yang dekat, karena negara-negara Islam adalah seperti satu negara” (Al-Ikhtiyarat : 311) Jihad ini dinamakan Jihad Difa’.
Ketiga : Apabila diperintah oleh Imam (Amirul Mukminin) untuk berperang.
Keempat : Apabila dibutuhkan, maka jihad menjadi wajib. [Lihat al-Mughni, Al-Majmu’, Zaadul Mustaqni]

Adapun disyariatkan jihad melawan orang kafir (dengan tangan), melalui tiga tahapan.
Pertama : Diizinkan bagi kaum muslimin untuk berperang dengan tanpa diwajibkan. Allah berfirman. “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena
sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” [Al-Hajj : 39]
Kedua : Perintah untuk memerangi setiap orang kafir yang memerangi kaum mulimin. Allah berfirman. “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” [Al-Baqarah : 190]
Ketiga : Perintah untuk memerangi seluruh kaum musyrikin sehingga agama Allah tegak di muka bumi. “Dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya ; dan ketahuiilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa” [At-Taubah : 36] Tahapan yang ketiga ini tidak dimansukh, sehingga menjadi ketetapan wajibnya jihad sampai hari kiamat. Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata :
“Marhalah (tahapan) yang ketiga ini tidak dimansukh, tetap wajib sesuai dengan kondisi kaum muslimin” [Fadlu Al-Jihad Wal Mujahidin, 2 : 440]
Demikian secara singkat hakikat jihad berserta tahapan-tahapan perintah tersebut. semua ini harus dipahami oleh kaum muslimin, sehingga dalam menetapkan jihad, sesuai dengan keadaan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Wallahu a’lam

[Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi 05/Tahun IX/1426H/2005M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Almat Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183. telp. 0271-5891016]

Label:

Tulisan ini diposting oleh : Abu Muhammad Fatih Al-Ghifari Hary Noorcahya, pada pukul :11.40 
0 Komentar :
Posting Komentar
<< Kembali ke halaman paling depan
 



Data Pribadi

Nama ana:

أبومحمّد فاتح الغفاري

Tempat Tinggal ana:

Jakarta, Indonesia

Siapa ana?:

Hamba Allaah yang dhoif yang senantiasa berusaha memperbaiki kedhoifannya melalui ibadah dengan mengihlaskan dan ittiba' hanya kepada Allaah dan Rosul-Nya dalam ketaqwaan dengan selalu menuntut 'ilmu Syar'i

Data selengkapnya, klik di sini ya!!!

Sharing Dengan Ana

Bagi Antum yang ingin sharing(chat) dengan Ana, Silakan klik banner di bawah ini ya!!!


Kategori
Posting Terakhir
Arsip Bulanan
Sahabat Link
Tempat Upload File
Powered by

BLOGGER

copyright ©2008 by Abu Muhammad Fatih Al-Ghifari